Feeds:
Posts
Comments

hari minggu, paling asyik kalo bisa jalan-jalan atau rekreasi ke tempat-tempat baru yaaa.. tapi kalo nggak bisa, dan (terpaksa) harus di rumah saja, tetep bisa happy kok πŸ™‚ πŸ™‚

caranya bisa macem-macem, yang paling oke adalah melakukan sesuatu yang nggak bikin kita stress.. karena niatnya kan mau happy-happy.. iya, kan? πŸ˜‰

salah satu kegiatan yang bisa dilakukan, bahkan bisa dilakukan bersama buah hati kita juga lho, adalah beberes rumah.

“lho, itu sih malah bikin streeeessss”
hihihihi.. iya juga ya?? πŸ˜€

tapi, bukankah akan jauh lebih stress kalo ngeliat barang-barang kita berantakan, tho? hehehe..
jadi, bisa dibilang walaupun beberes rumah bisa bikin stress tapiiii bisa jadi obat penghilang stress juga [nantinya] πŸ˜‰

seperti hari minggu saya kali ini,, walaupun nggak beberes keseluruhan rumah tapi lumayanlah bisa menata ulang tempat penyimpanan aksesoris koleksinya putri kecil di rumah kami, Kashafa Mulyono Putri.

seperti di foto berikut inilah tempat penyimpanan aksesorisnya Shafa, hihihihi… super duper berantakan yaaa.. πŸ˜€ πŸ˜€

Digital Camera

asliiiii kalo mau cari jepit, atau tali rambut, atau aksesoris lainnya, harus bongkar dan acak-acak isi kardusnya lebih dulu.. uuuhh.. betapa ribeeeettnya dan bikin berantakan..

Digital Camera

ini lhooo yang punya aksesoris πŸ˜‰

 

so, organizing your accessories is important way to make your life easier πŸ˜€

dan setelah dibongkar dan disortir, ternyata isi kardus itu bisa dipilah-pilah jadi beberapa kategori.

diantaranya,

1. bando, bandana

2. jepit rambut

3. ikat rambut

4. aksesoris yang dirajut (crocheted accessory)

5. karet

Digital Cameradan ternyata, masih ada kategori lain yang bisa ditambahkan. misalnya, kaca mata, kuteks alias cat kuku, dan juga hasil kreasinya Shafa bikin loom bands. hanya saja karena barang-barang ini jumlahnya cuma beberapa biji aja, jadi penyimpanannya bisa dibarengkan dengan barang lainnya.

kalo Anda menyarankan untuk disimpan dalam kontainer-kontainer khusus, saya terima saran itu dengan senang hati πŸ™‚ πŸ™‚

tapi karena saya belum punya kontainer khusus untuk aksesoris semacam itu, dan daripada harus beli (irit mode on, hihihi), saya manfaatin toples-toples yang sudah ada di rumah dan lama tidak saya pakai (yang tersimpan dengan tidak rapi di gudang, hehehe).

and this is it πŸ™‚

Digital Camera

aksesorisnya dimasukkan ke toples yang berbeda sesuai kategorinya

sekarang kalo mau dandanin Shafa jadi lebih mudah dalam mencari aksesoris yang pas untuk dia deeeehh.. πŸ™‚ πŸ™‚

selamat berdandaaaaann.. eh, selamat beraktivitaaaass maksudnyaaa.. πŸ˜‰

ingin aksesoris rambut yang sedikit berbeda (dan asli buatan tangan alias handmade) bisa nyoba bikin yang seperti ini sendiri untuk anak-anak kita πŸ™‚

tyastami - crochet and more

maybe it’s about a half of year a go when i posted about crocheted bandanna. which is a simple accessory for my daughter πŸ™‚ πŸ™‚

and now i’ll upload some pictures on the same theme -bandanna- but in a different look πŸ˜‰

i made these bandanna from a lace or cord laces patterns.

and then i add some elastic thread to make it fit to her (your) head.. πŸ™‚

here they are, the photos..

bandana1bandana2bandana3bandana4what do you think about those bandanna?

it’s very simple to make, right? πŸ˜‰

so, let’s hook right away!! yeeeaayy.. (^,^)/

greetings from me,

~tyastami~

View original post

di 9 Mei 2012 Shafa ulang tahun yang kedua. alhamdulillah dia suka menulis dan menggambar (alias corat-coret) setiap kali ada alat tulis di dekatnya πŸ™‚ πŸ˜€
sepertinya ini sedikit-banyak kena pengaruh kakaknya yang udah mulai sering beraktivitas pake alat tulis. tiap hari ngeliat si kakak, lama-lama dia kepengen juga kali yaaa…

DrawingTogether

sekitar pertengahan bulan Juli 2012, tahun pelajaran baru untuk anak usia sekolah dimulai kembali. pada saat itu sebenarnya Shafa belum masuk “usia wajib sekolah” tapi karena beberapa hal akhirnya Shafa didaftarkan sekolah PAUD yang berada satu komplek dengan TK tempat kakaknya sekolah. ternyata Shafa menikmati aktivitas bersekolahnya, bahkan bisa dibilang lebih cepet mengikuti alur sekolah ketimbang kakaknya sewaktu sekolah PAUD (padahal si kakak usianya lebih dari 3 tahun pada waktu mulai sekolah PAUD) πŸ˜€ πŸ˜€

ini niiiihh beberapa fotonya saat bersekolah di PAUD PG. Assembagoes πŸ™‚

first day at school :) \(^,^)/

first day at school πŸ™‚
\(^,^)/

tuuuuhh.. Shafa di dalam kelas tanpa ditemani Mami :)

tuuuuhh.. Shafa di dalam kelas tanpa ditemani Mami πŸ™‚ *di deretan belakang*

dan beberapa rekam jejak aktivitas Shafa saat di dalam kelas ====yang bikin gemmeeessshh deeehh, hihihihi…====

lagi BERAKSI : mewarnai

lagi BERAKSI : mewarnai

lagi BERAKSI : anak gaul

lagi BERAKSI : anak gaul

lagi BERAKSI : melatih kesabaran

lagi BERAKSI : melatih kesabaran

seru seruuuu kaaaan aksi Shafa waktu di sekolah,, hihihihi.. dan satu lagi yang ga kalah “unik” dari diri Shafa adalah dia ‘minta diberi PR’ gara-gara di hari sebelumnya tidak masuk sekolah.. ckckckckck.. ada-ada aja nih bocah πŸ˜€ *padahal kebanyakan siswa malah ga mau ada PR yaaaa..*

PR yang dia minta adalah mewarnai gambar ikan seperti di foto berikut ini πŸ™‚

sepulang sekolah langsuuung ngerjain PR-nya ;)

sepulang sekolah langsuuung ngerjain PR-nya πŸ˜‰

lalu, hari pun berganti.. dan di bulan Januari 2013 sebenarnya Ayah mendapat SK untuk pindah dinas ke PG. Padjarakan namun kami masih berdomisili di PG. Assembagoes untuk sementara waktu, dan anak-anak pun tetap bersekolah dan mengikuti kegiatan yang diadakan di sekolahnya. seperti kegiatan lomba mewarnai untuk pertama kalinya bagi Shafa πŸ™‚

9 Maret 2013 - TK dan PAUD PG. Assembagoes

9 Maret 2013 – di TK dan PAUD PG. Assembagoes

walaupun mewarnainya belum sampai selesai 100% (dan tentu saja tidak mendapatkan juara πŸ˜€ ) setidaknya pengalaman pertamanya ini memberi sebuah pelajaran yang penting baginya kelak…

dan akhirnya, sekolah Shafa dan kakaknya pindah ke PAUD dan TK PG. Padjarakan di Probolinggo. syukur alhamdulillah kemadirian Shafa dalam bersekolah semakin tinggi, dan ia pun mulai bergaul dengan teman-teman barunya di sini.

pastinya banyak cerita seru dan lucu yang masih akan dijalani oleh Shafa di hari-hari berikutnya. tolong dinantikan kelanjutan kisahnya yaaaa… see you..

 

 

 

 

satu minggu menjelang ulang tahun Shafa yang pertama, kami resmi menempati rumah dinas kami yang baru di PG.Assembagoes. di sinilah Shafa memantapkan langkah-langkah kecilnya dan mulai belajar berlari πŸ™‚ πŸ™‚

di sini kami punya beberapa ekor ayam yang menjadi teman bermainnya anak-anak πŸ˜€ dan Shafa senang sekali memberi mereka pakan tiap pagi… untungnya Shafa masih tetap mau “berteman” dengan mereka walaupun sempat kena cakar salah satu induk ayam..

lariiiii... kejar ayamnya \(^,^)/

lariiiii… kejar ayamnya \(^,^)/

tuuuuhh.. pipinya kena cakar ayam

tuuuuhh.. pipinya kena cakar ayam

selain aktivitas outdoor yang menegangkan itu, Shafa juga seru-seruan di dalam ruangan lhooo πŸ˜‰ πŸ˜€ seperti di foto-foto berikut ini niiiihh… mulai dari belajar nulis, maen cilukbaaaa, sampeee bersedia pake tas yang lebih gedhe dari badannya saking pengennya sekolah, hehehe… ~~ini Shafa usia 13 bulan~~

belajar nulis

belajar nulis

mandi uang truusss maen ciluk baaa yuuuk...

mandi uang truusss maen ciluk baaa yuuuk…

aku pengen sekolaaaahh..

aku pengen sekolaaaahh..

ah iya… di usianya yang pertama ini rambut Shafa lamaaaaa banget tumbuh-panjangnya.. sampe-sampe shampoonya aku belikan yang mengandung ekstrak kemiri dan lidah buaya biar rambutnya lebat dan hitam πŸ˜€ untung rambut seipritnya ini bisa dikuncir juga, walaupun cuma di bagian depannya aja, itung-itung latian berdandan lah yaa.. hehehehe…

dikuncir satu ;)

dikuncir satu πŸ˜‰

yang berikutnya, ini senyum-senyum Shafa yang polos dan tulus dari hatinya yang masih putih bersih itu… tanpa ada rasa jengkel, marah, ataupun perasaan buruk lainnya..

241662_1397268106965_6350509_o

272125_1444687612423_7108912_o

290769_1511129793436_182250814_o

menjelang usia 2 tahun ini Shafa sukaaaa banget berpose menggemaskan πŸ˜€ tingkah polahnya selalu mengundang senyum yang ngeliat,, dan bagiku itu sangatlah TIDAK MEMBOSANKAN walaupun harus melihat yang seperti itu setiap hari πŸ˜€ πŸ˜‰

302528_1541772039473_583331445_n

331462_1885642716025_499064210_o

415092_1964473926756_1460523223_o

459711_2209843940853_724228002_o

dan satu lagi yang bikin aku BANGGA dengan putri kecilku ini adalah dia sudah belajar mendiri sejak usia dini πŸ™‚ πŸ™‚ Shafa mulai belajar makan sendiri, walaupun butir-butir nasinya masih kocar-kacir tapi keinginan belajarnya lah yang membuatku salut padanya.

mari makaaaann..

mari makaaaann..

semoga kemandiriannya ini terus bertambah dan kelak membangunnya menjadi pribadi yang tangguh serta mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, aamiiin…

inilah cerita singkat tentang Shafa di rentang usia 1 tahun hingga genap brusia 2 tahun di tanggal 9 Mei 2012 lalu πŸ™‚ dan yang ingin tahu kelanjutan cerita serunya bisa disimak di Part 4 nanti yaaa… i’ll publish it soon… πŸ˜‰

see you… \(^,^)/

berat badan Shafa ketika lahir adalah 3,1 kg tapi bukannya makin hari makin bertambah malahan berat badan dia makin turun… lima hari setelah lahir, ternyata berat badan Shafa menjadi 2,9 kg. walaupun kata dokter spesialis anak (Sp.A) itu adalah normal apabila penurunan berat badannya tidak lebih dari 10% berat awal kelahirannya, tapi yang namanya orang tua pasti ngerasa khawatir ngeliat baby-nya kok makin kurus… ternyata ini efek dari “penyakit kuning”nya Shafa itu (>>>baca cerita selengkapnya di Part 1 – New Born Stage).

dan setelah kondisinya pulih, aku ngebuuuuutt bangeeeett ngasih ASI-nya πŸ˜€ πŸ˜€ itung-itung itu sebagai “pembayaran hutang” berat badan Shafa yang kemaren sempet drop, dan sekarang dipompa biar bisa naik secepatnya πŸ˜‰

yang di bawah ini beberapa foto Shafa mulai dari (1)masih belum di-phototherapy — (2)setelah digundul acara selapanan — (3)usia 2 bulanan. ####tolong PERHATIKAN perubahan pipi dan lengan Shafa yaaa πŸ˜‰ ####

sebelum di-phototherapy --masih keliatan "kuning" di wajahnya--

sebelum di-phototherapy –masih keliatan “kuning” di wajahnya–

setelah digundul acara selapanan

setelah digundul acara selapanan

usia 2 bulanan

usia 2 bulanan

syukur alhamdulillah… berat badan Shafa terus bertambah sejalan dengan pertambahan usianya πŸ™‚ dan tumbuh kembangnya pun normal, sama dengan tahap perkembangan bayi-bayi lainnya. di usia 3-4 bulan dia mulai belajar miring dan tengkurap. berlanjut dengan berguling-guling dan mulai “merangkak mundur” πŸ˜€ πŸ˜€ hingga akhirnya bisa merangkak dan belajar duduk di usia 6-7 bulan. Shafa mulai belajar berdiri di usia 10 bulan dan belajar berjalan di usia 11 bulan.

menjadi saksi tumbuh kembang buah hati kita itu sungguuuuhh mengharukan, dan satu kata yang selalu terucap adalah AMAZING!! \(^,^)/

Shafa pake jilbab pertamanya, usia 8 bulanan

Shafa pake jilbab pertamanya, usia 8 bulanan

merangkak sambil tersenyum manis..

merangkak sambil tersenyum manis..

Shafa usia 12 bulan, sudah bisa jalan

Shafa usia 12 bulan, sudah bisa jalan

itulah cerita singkat tumbuh kembang di tahun pertama Shafa πŸ™‚ πŸ™‚ nantikan kelanjutan ceritanya di post berikutnya yaaa… πŸ˜‰

see you.. πŸ˜‰ \(^,^)/

Kashafa Mulyono Putri, 9 Mei 2010

Kashafa Mulyono Putri, 9 Mei 2010

lihatlah wajah mungilnya ketika terlahir ke dunia ini… sungguh amazing rasanya jika teringat kembali bagaimana perjalanan kelahirannya.. πŸ™‚ πŸ™‚

ceritanya,
sejak hari Kamis, tanggal 6 Mei 2010, sudah ada tanda-tanda bahwa telah terjadi pembukaan mulut rahim, yaitu berupa bercak-bercak darah. walaupun belum ada rasa mulas (kontraksi) yang biasanya juga jadi pertanda awal kelahiran, aku dan suamiku buru-buru ke rumah sakit terdekat rumah dinas kami, yang kala itu berada di PG. Wringin Anom, untuk memastikan apakah benar sudah tiba waktunya untuk persalinan atau hanya flek biasa.

menurut bidan yang memeriksa memang sudah ada pembukaan dan aku disarankan untuk berada di RS saja supaya jika sewaktu-waktu akan melahirkan sudah bisa segera berada di ruang bersalin. kami setuju dengan saran tersebut, apalagi dengan rekam medis persalinan pertamaku (2 tahun sebelumnya) yang berjalan lancar, ada kemungkinan persalinan yang kedua ini akan lebih cepat prosesnya.

menunggu.. menunggu.. dan menunggu… dua puluh empat jam berlalu dan masih belum terasa mules yang hebat. hari Jumat pun berlalu. berganti dengan hari Sabtu, dan si jabang bayi masih tetap berada dalam rahimku.

sebagai orang yang awam dengan hal semacam ini, aku dan suamiku mulai ga nyaman dengan kondisi ini. apa lagi darah yang keluar sudah makin banyak, tapi si jabang bayi tetap belum ada tanda-tanda mau keluar. ditambah lagi kedua dokter spesialis kandungan (Sp.OG) yang buka praktik di kota kami saat itu sedang tidak ada di tempat, jadinya ga bisa “ngeliat” sebenernya ada apakah gerangan di dalam sana..???

akhirnya setelah bersabar dengan kondisi penuh tanda tanya ini, suamiku meminta kepada dokter jaga supaya aku diberi “perlakuan” agar proses persalinanku ada progresnya, ga jalan di tempat seperti ini saja. dokter setuju dan selang infus itu pun dipasang. ternyata eh ternyata… sampai dengan hari minggu dini hari aku belum merasakan mules-mules. padahal dari pengalaman para ibu yang diberi perlakuan semacam ini (–induksi persalinan–) biasanya rasa mules itu langsung datang dan GPL alias ga pake lama πŸ˜€

ketika matahari mulai meninggi, suamiku meminta izin dokter jaga dan langsung membawaku pindah ke rumah sakit lain yang jaraknya berpuluh-puluh kilometer dari tempat tinggal kami. tak apalah walaupun harus melewati 3 tapal batas kabupaten, akhirnya aku kembali ditangani oleh ibu Siti Amanah, bidan yang dulu membantu persalinan anak pertama kami.

di rumah sakit yang kedua ini aku langsung diinduksi, dan IT’S TRUE bahwa mulesnya datang cepeeeett bangeeeettt!! ga lebih dari 15 menit setelah selang infus terpasang udah langsung bingung ga karuan rasanya πŸ˜€ πŸ˜€ dan ketika sudah terjadi pembukaan lengkap, perjuangan mengejan pun dilakukan berulang kali dengan ditemani oleh suamiku. sayangnya di tengah-tengah perjuanganku itu tiba-tiba aku merasa lemas dan ga bertenaga sama sekali. untungnya bidan dan perawat yang bertugas langsung sigap dan menyalakan alat penyedot (vacuum) untuk membantu mengeluarkan kepala si jabang bayi. lalu… … …

ooeeee’ oooeee’… alhamdulillah, Kashafa Mulyono Putri terlahir ke dunia ini bersamaan dengan dikumandangkannya adzan sholat ashar πŸ™‚ πŸ™‚

legaaaaa rasanya ketika Shafa langsung menangis ketika lahir.. namun kami tak diizinkan untuk langsung pulang ke rumah karena Shafa sempat kurang lancar di proses menjelang kelahirannya maka dia perlu disuntik antibiotik terlebih dahulu.

10 Mei 2013 setelah mandi, eeehh bobo' lagi..

10 Mei 2013 setelah mandi, eeehh bobo’ lagi..

di foto ini terlihat di bagian kelopak mata Shafa berwarna merah. entah itu disebabkan oleh apa, tapi untungnya setelah diberi salep antibiotik yang aman bagi mata akhirnya 2 hari hari kemudian warna merah itu memudar.

setelah bermalam di RS, pada hari selasa (11 Mei 2013) kami pun diizinkan untuk pulang. sayangnya reaksi Kessa ketika melihat adiknya tiba di rumah ataupun saat pertama kali melihatnya di RS tidak sempat diabadikan. tapi saat itu terlihat dari wajahnya ada sebuah perasaan ataupun pertanyaan yang tidak bisa diungkapkannya. dan sewaktu diberi penjelasan dari mana asalnya si adek bayi ini, Kessa berulang kali melihat perutku kemudian beralih ke adeknya πŸ™‚ πŸ™‚

sejak di RS sampai dengan berada di rumah, setiap pagi Shafa selalu aku usahakan untuk dipapar sinar matahari pagi. namun sayangnya kadar bilirubin dalam darahnya meningkat dengan pesat dan berefek ke kulitnya menjadi kekuningan. awalnya kupikir normal, tapi ketika warna kuningnya sudah sampai di bola matanya, aku mulai panik dan buru-buru membawanya ke dokter spesialis anak (Sp.A). setelah melakukan cek darah di laboratorium, dan berdasarkan hasil tersebutlah dokter Sp.A menyarankan untuk merawat inap Shafa di RS dan memberi perlakuan paparan sinar (phototherapy) selama 2×24 jam.

melihat bayiku yang baru berusia 5 hari itu harus dipapar di bawah lampu (yang panasnya bikin gerah orang yang berada di bawahnya) dalam keadaan telanjang rasanya hatiku hancur dan air mata ini tak bisa dibendung. pikiran-pikiran buruk terus melintas, untungnya ada suamiku yang selalu menyemangati dan mengingatkanku supaya tenang karena ikatan emosional si bayi dengan ibunya adalah ikatan yang paling kuat. dan alhamdulillah tidak sampai 2×24 jam perlakuan, kadar bilirubinnya menurun dan kondisi Shafa berangsur membaik πŸ™‚ πŸ™‚ ini niiiiihhh foto Shafa ketika masih di RS dan sudah boleh pake baju lagi πŸ˜‰

setelah dipapar sinar

setelah dipapar sinar

bobo miring

bobo miring padahal usianya belum genap 1 bulan

selama pemberian paparan sinar di RS, badan Shafa dibolak-balik dan dimiringkan ke kanan-kiri secara periodik. dan hasilnya adalaaaaahhh… Shafa jadi lebih cepet memiringkan badannya sendiri lhooo πŸ™‚ πŸ™‚ bahkan sudah bisa tidur dalam posisi miring seperti di foto.

perkembangan motorik kasar Shafa pun jadi lebih cepet berkembang. so, bagi para “ibu-ayah baru” sebaiknya ga perlu terlalu takut untuk membebaskan gerak si baby karena jika terlalu dikekang (sering digendong dan di-bedhong) ternyata si baby jadi kurang aktif bergerak. dan satu lagi poin tambahan jika bayi kita sudah bisa memiringkan badannya sendiri adalah ibu bisa menyusui bayinya dengan rebahan dan bagian pinggang-punggung menjadi tidak mudah capek akibat kelamaan duduk waktu menyusui, hehehehe… πŸ˜€

sampai jumpa di A Page For Shafa part selanjutnya yaaaa… πŸ˜‰

Kessa dan legonya

~~sebenernya, yang dipake Kessa berkreasi ini bukan “lego” yang sesungguhnya >> bukan mainan yang diproduksi oleh The Lego Group di Billund, Denmark sana. tapi sejenis creative blocks yang aku sebut sebagai lego untuk memudahkan Kessa mengingat nama mainannya πŸ˜€ ~~

apalagi ketika kita buka YouTube, bila diketikkan “lego” di kolom search-nya maka akan muncul banyaaaakk sekali video yang related to it. tapi, kalo diketikkan “creative blocks” maka akan muncul sedikit video, dan video-video tersebut sepertinya belum menjawab keingintahuan kita tentang creative blocks itu tadi. ~~creative blocks ini bisa disebut creative bricks juga~~

makanya aku tetap mengenalkan potongan-potongan plastik ini sebagai lego kepada anak-anakku.

dari hasil search di internet, foto Lego bricks adalah seperti berikut ini :

Lego Color Bricks

Lego Color Bricks

sedangkan yang dimiliki Kessa di rumah adalah bricks yang seperti ini :

Creative Blocks / Bricks

Creative Blocks / Bricks

bagaimana?? terlihat serupa tapi tak sama, bukan? πŸ˜‰

yap, keduanya memang tidak diproduksi oleh perusahaan yang sama. jadi wajar jika dimensi dan penampilannya tidak sama persis. namun, keduanya sama-sama bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun.

yuuuukk kita intip hasil kreasinya Kessa dulu yuuukk… πŸ˜‰

Kreasi Kessa

Kreasi KERETA Kessa

Keretanya lewat terowongan ;)

Keretanya lewat terowongan, menuju istana πŸ˜‰

Truk pengangkut susu versi Kessa

Truk pengangkut susu versi Kessa

dan seperti biasa,, sebenernya banyak kreasi Kessa yangΒ  tak sempat diabadikan πŸ˜‰ semoga di lain waktu nanti bisa di-update dan ditambah lagi foto-foto kreasi dia di sini yaaa…

see you, and always BE CRATIVES!!!
\(^,^)/

Jawa Timur Park

sudah pernah ke Jawa Timur Park atau beluuuumm..??
Jawa Timur Park atau yang lebih dikenal dengan nama Jatim Park adalah taman wisata bernuansa edukasi. yup, sambil berekreasi kita bisa sekaligus belajar menambah wawasan πŸ™‚ two in one gitu deeehh.. asyiiiikk kaaan..

Jatim Park ini ada dua: Jatim Park 1 dan Jatim Park 2. namun keduanya berada di lokasi yang sama, yaitu di kota Batu, Kabupaten Malang. daaann jarak keduanya tidak begitu jauh, sehingga kalo mau menikmati serunya rekreasi di kedua tempat itu dalam sehari, kita bisa beli tiket terusan yang tentunya bisa didapat dengan harga yang lebih ekonomis πŸ˜‰

di tahun 2003, aku pernah mengunjungi Jatim Park 1 yang belum lama diresmikan bersama teman-teman sekolahku. kemudian di tahun 2007, aku kembali mengunjunginya bersama suami dan keluarga besar kantor suamiku yang kala itu berdinas di PG. Djatiroto. di kunjungan kedua ini aku sedang hamil muda, sehingga ketika masuk wahana Rumah Hantu rasanya seru juga, hihihihi… ~tapi sepertinya saat ini sudah tidak difungsikan lagi dan sudah di-refresh dengan wahana baru lainnya~~ sayangnya foto-foto dari masa itu sudah tak lagi tersimpan di hard disk komputerku 😦 😦

lalu, di akhir tahun 2012, aku kembali mengunjungi Jatim Park 1. kali ini aku bersama suami dan kedua buah hati kami, Kessa dan Shafa πŸ™‚ πŸ™‚
saat itu kami pun pergi beramai-ramai dengan keluarga besar PG. Assembagoes untuk menikmati malam pergantian tahun di sebuah hotel tempat kami menginap.

main jungkat-jungkit at Jatim Park 1

main jungkat-jungkit at Jatim Park 1

serunya main seluncuran :)

serunya main seluncuran πŸ™‚

di wahana mobil goyang ;)

di wahana mobil goyang πŸ˜‰

karena digital camera kami mendadak eror dan minta di format ulang, maka banyak momen yang hilang. untungnya ada camera handphone yang sempat dipake jeprat-jepret. dan itulah beberapa foto seru yang sempat diabadikan di Jatim Park 1 πŸ™‚ — 31 Desember 2012

di tahun 2013, belum lama setelah suamiku dipindah tugaskan dari PG. Assembagoes ke PG. Padjarakan, aku dan anak-anak kembali menikmati rekreasi bersama ke Jatim Park. untungnya kali ini ke Jatim Park 2, jadi anak-anak tak merasa bosan πŸ˜€ rekreasi kali ini kami pergi bersama keluarga besar TK PG. Padjarakan dalam rangka pelepasan murid didik kelas B yang akan segera lulus.

di "Aquarium"

di “Aquarium”

berlatar belakang hewan-hwan di savana Afrika -- seperti habitat aslinya

berlatar belakang hewan-hewan — seperti di habitat aslinya

naik jeep di atas rel :)

naik jeep di atas rel πŸ™‚

benar bahwa kedua Jatim Park ini merupakan wahana rekreasi yang sekaligus memberikan edukasi. namun dari pengalamanku, bisa dirasakan bahwa ada perbedaan edukasi yang ingin diberikan di sana. di Jatim Park 1, edukasi yang diberikan adalah edukasi yang lebih ke arah science atau ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari di in-door. sedangkan di Jatim Park 2, edukasi yang diberikan adalah edukasi yang lebih ke arah out-door.

di Jatim Park 1 kita bisa mencari tau kenapa suara kita menggaung; bagaimana cara kerja mata kita dalam melihat; seperti apakah baju adat dan budaya yang berkembang di tiap-tiap provinsi di Indonesia, dan sebagainya. sedangkan di Jatim Park 2 kita bisa menikmati dan mempelajari kehidupan hewan seperti di habitat aslinya. dan di Jatim Park 2 juga ada e-bike yang bisa kita sewa Rp. 20.000,- per unitnya. aku sarankan bila kita membawa balita, sebaiknya sewa saja e-bike ini karena rute berjalannya cukup menguras energi πŸ˜‰

for your information : untuk wahana permainannya, jumlah wahana di Jatim Park 1 jauuuuuhh lebih banyaaaaak dari pada di Jatim Park 2 πŸ˜€ so, bagi para orang tua yang ingin berekreasi sambil memberi edukasi bagi putra-putrinya, bisa memasukkan Jatim Park sebagai “salah dua” tujuannya πŸ˜‰ πŸ˜€

semoga sharing ini bermanfaat bagi Anda yang ingin berkunjung ke Jatim Park, dan semoga kita bertemu di sana, suatu saat nantiiii… see you.. \(^,^)/

Rel si Thomas

di awal tahun 2013 lalu,
i said NO, ketika Kessa minta dibelikan satu set mainan kereta Thomas. pertimbanganku untuk menolak membelikan Kessa mainan si tokoh favoritnya itu tentu saja dari segi harga dan dari segi “MAINAN” laaggiiii…!!!??!! —–sudah banyak mainan kereta api yang dia punya, dan dia pun sudah punya satu set Thomas and friends yang belum lama dibelinya—–

mungkin banyak orang tua yang menilai aku ini kikir dan ga pengertian ma anak,, dan mungkin ada yang berkomentar “si anak pengen sesuatu kok ga dituruti sih?!?”

well, aku memang mengakui bahwa untuk urusan beli mainan aku ini termasuk kategori “galak” tapi kalo mau beli buku aktivitas yang mengandung unsur edukasi…. silakaaaann mau sesering apa pun pasti akan aku usahakan untuk menurutinya πŸ™‚ πŸ™‚

dan untungnya suamiku juga se-tipe denganku, jadinya klop deh.. πŸ˜‰ urusan beli mainan pun bisa diminimalisir sedemikian rupa. dan saat ini anak-anak kami mulai belajar bersabar dan menabung jika mereka ingin membeli sesuatu yang sifatnya hanyalah mainan belaka. kalo mau beli mainan, tunggu sampe celengan ini penuh dulu yaaaa… πŸ˜‰

celengan Shafa dan Kessa :)

celengan Shafa dan Kessa πŸ™‚

akhirnya, Kessa berhasil memiliki satu set Thomas yang diidam-idamkannya itu. kereta Thomas dengan rel yang berwarna biru. namun ini bukan dibeli dari uang tabungannya, atau karena mami dan ayahnya yang luluh hatinya melihat Kessa mupeng berat pengen punya mainan tersebut, melainkan karena dibelikan oleh eyangnya…

jujur saja ada sedikit rasa kecewa, karena eyangnya kurang berperan positif dalam meredam tingkat konsumtifnya anak-anak terhadap mainan. tapi apa daya, namanya aja nasi sudah menjadi bubur, yaaaa mau gimana lagi… belajar dari hal ini akhirnya aku tekankan pada anak-anak, terutama Kessa, untuk tidak minta dibelikan mainan kepada eyangnya lagi. itulah edukasi yang bisa kita terapkan pada anak-anak untuk mengajari mereka supaya tidak konsumtif dan supaya tidak hanya meminta sesuatu tanpa tau proses/perjuangan dalam mendapatkan uang untuk membeli sesuatu yang diinginkannya itu.

berjalan beberapa bulan, ternyata ada nilai positif yang muncul dari satu set mainan Thomas tadi itu πŸ™‚

rupanya Kessa tak hanya bermain saja. tapi juga mulai berkreasi dengan potongan-potongan rel yang ada dan menyusunnya menjadi berbagai bentuk lintasan rel.

hhmmmm… alhamdulillah, kreativitasnya jadi terasah lagi nih.. πŸ™‚ πŸ˜‰ sebenernya, bentuk lintasan rel yang ada di box mainannya tuh seperti iniiii…

Digital Camera

tapiiiii… oleh Kessa akhirnya diutak-atik dan dibuat menjadi seperti yang ada di bawah ini.. daaaann ada juga beberapa bentuk lintasan yang tidak sempat dipotret πŸ˜€

Digital Camera

dig-cam-001

Digital Camera

==========================================================================

semoga sharing-ku kali ini bisa bermanfaat dan meningkatkan kreativitas kita semua yaaaa…

see you.. πŸ™‚

Digital Camera

tujuh belas agustus tahun empat lima,
itulah hari kemerdekaan kita,
hari merdeka, nusa dan bangsa,
hari lahirnya bangsa Indonesia,
merdeka!
sekali merdeka tetap merdeka,
selama hayat masih dikandung badan,
kita tetap setia, tetap sedia,
mempertahankan Indonesia,
kita tetap setia, tetap sedia,
membela negara kita.

itulah lirik lagu “Hari Merdeka” ciptaan H. Mutahar yang dengan penuh semangat dinyanyikan oleh putra-putri didik TK PG. Padjarakan dan puluhan murid dari seluruh TK yang ada di Kecamatan Pajarakan dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-68 kali ini. wajah-wajah polos dan ceria mereka adalah cermin kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa yang rela mengorbankan jiwa dan raga mereka. sungguh mulia mereka yang berkorban demi bangsa dan negara ini πŸ™‚

merupakan kewajiban kitalah untuk bisa berperan positif di masa-masa kemerdekaan ini. walau hanya sebuah peran kecil, namun yakinlah bahwa itu pasti akan membawa hasil yang besar bila kita melakukannya dengan penuh keikhlasan dan niat baik.

seperti halnya, dengan mendidik putra-putri kita yang merupakan pengemban masa depan bangsa ini. rasa ikhlas dan niat baik kitalah yang kelak akan mengantarkan mereka untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang dapat membuat bangsa ini bangga, aamiiin.. πŸ™‚

mendidik putra-putri kita untuk memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air melalui lagu-lagu pun bisa menjadi salah satu cara ampuh. mereka akan mencoba mengerti apa arti dari sebuah kemerdekaan, mulai mencari tahu bagaimana perjalanan bangsa ini untuk merdeka dari para penjajah, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kemerdekaan.

sungguh senang dan bangga rasanya jika putra-putri kita yang masih di usia dini (belum beranjak ABG) lebih memilih menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan lagu anak-anak (tentunya), daripada menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa percintaan, romantisme, apalagi kegalauan hati… dan itu sebuah PR kecil yang harus dikerjakan oleh kita sebagai orang tua mereka untuk memperkenalkan lagu-lagu itu sedini mungkin. bukan begitu?!? πŸ˜‰

seperti putra-putri didik TK PG. Padjarakan kelas B (nol besar) ini, mereka belajar untuk berani tampil dan bernyanyi di depan umum dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-68 yang digelar di halaman TK PG. Padjarakan. walaupun Kessa merupakan anggota kelas B, tapi dia tidak ikut dalam kelompok paduan suara dan lebih memilih untuk mewakili sekolahnya di nomor lomba rancang bangun.

Paduan Suara TK PG. Padjarakan

Paduan Suara TK PG. Padjarakan — Dari Kiri ke Kanan : Alan, Nadia, Chintya, Ruroh, Silvi, Fila, Elok, Devi, Yura, Gita

Kessa menyusun balok kayu

Kessa menyusun balok kayu

persiapan dan latihan menyanyi serta menyusun balok-balok kayu itu memang terbilang singkat, namun kami selaku orang tua dan pendamping (guru pengajar) sangat bangga pada putra-putri kami ini. karena mereka tampil tanpa merengek-rengek atau takut untuk menunjukkan kebolehan mereka πŸ™‚ πŸ˜‰

two thumbs up for them!! d(^,^)b

di acara ini, tema yang diangkat oleh pihak penyelenggara adalah untuk meningkatkan kreativitas para anak didik. dan kreasi yang dibuat oleh Kessa adalah robot dengan jalan/jalur yang bisa dilewati si robot πŸ™‚ ini niiiihh pose Kessa bersama kreasinya sebelum meninggalkan ruangan lomba…

Digital Camera

alhamdulillah, di akhir acara diumumkan bahwa tim paduan suara TK PG. Padjarakan mendapatkan peringkat ketiga, sedangkan untuk rancang bangunnya belum mendapatkan peringkat πŸ™‚ sungguh senang rasanya ketika perjuangan putra-putri kami membuahkan hasil. terlebih lagi mereka berani tampil dan hasil ini pasti akan memotivasi mereka untuk berani melangkah dan terus maju berkembang πŸ™‚

terus belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang penuh sportivitas ya, Nak!

jangan patah arang, walaupun kali ini belum menjadi yang NOMOR SATU…

tetap semangaaaaatt…!!! \(^,^)/